Wednesday, April 17, 2013

Sejarah Sunan Bonang

MENGUPAS JEJAK SEJARAH KANJENG SUNAN BONANG

15 June , 2012 , Category : Blog
sunan bonang MENGUPAS JEJAK SEJARAH KANJENG SUNAN BONANGRaden Maulana Makdum Ibrahim atau biasa dikenal Sebagai Sunan Bonang adalah putra sunan Ampel,Beliau di perkirakan lahir tahun 1466 M dan Wafat TAHUN 1525 M.Beliau adalah salah satu pejuang di tanah jawa,juga seorang tokoh pejuang islam di tanah jawa,Juga seorang Pendiri kerajaan Islam di Demak,Jawa Tengah,Area dakwah nya ada di jawa tengah dan jawa timur,khusus nya di daerah tuban dan lasem.Dua kabupaten ini adalah wilyah yang bersebelahan,Kabupaten Tuban masuk wilayah jawa timur,sedangkan Kabupaten Lasem(sekarang kabupaten Rembang) masuk wilayah jawa-tengah
.
Banyak peninggalan yang tersebar di dua provinsi tersebut,baik itu barang-barang ataupun makam,di kabupaten Tuban peninggalan Sunan Bonang banyak tersimpan di museum,di lasem peninggalan beliau tersebar dan banyak di temui seperti Mesjid,Gong Kecil,yang di gunakan untuk dakwah,batu tempat bersujud,dan bangunan komplek pesantren,selain itu masih banyak juga di temukan peninggalan lain nya,salah satu nya adalah 2 makam Kanjeng sunan bonang,1 ada di Tuban di belakang Masjid agung tuban yang di belakang nya komplek makam,dan 1 lagi ada di lasem tepatnya di desa bonang,bekas pesantren milik beliau.
Masyarakat secara umum mengenal kota Tuban sebagai tempat bersemayam nya jasad kanjeng sunan,sedangkan di desa lasem hanya sebagian kecil saja orang yang tahu,bahwa di tempat ini ada makam Kanjeng sunan Bonang,,bahkan masyarakat kota rembang sendiri tidak banyak yang tahu ada makam juga di daerah lasem.
Di lasem, makam sunan Bonang yang berada bakar pegas komplek pesantren, memang tidak seperti layaknya pemakaman, maklum saja, ruangan yang berpagar rapat namun terbuka itu tidak ada nisannya tapi dalam hal kekeramatan tempat ini tidak salah.
“Dulu, makam Sunan Bonag pernah diberi bangunan, tapi selalu roboh. bahkan burung yang lewat diatasnya juga akan terjatuh. Itulah kekeramatan makam Sunan Bonang. Untuk menentukan Makam Sunan Bonang yang asli memang agak susah karna beliau adalah seorang Wali yang bisa ditemui dimana tempat yang dipercaya orang sebagai tempat pemakamannya sama dengan Tuban, di Lasem, Sunan Bonang juga bisa ditemui. Bahkan beberapa Wali banyak yang memiliki makam bahkan lebih banyak dari Sunan Bonang.
Menurut cerita saat Raden Patah wafat, dan kemudian Kesultanan Demak dipegang Trenggono, Sunan Bonang memilih meninggalkan Demak dan memilih berdakwa di wilayah Madura hingga akhirnya Beliau wafat di Pulau Bawean bahkan di Bawean ini juga ditemui sebuah makam Kanjeng Sunan Bonang pula tepatnya di Kampung Tambak Gubuk. Cerita lain juga ada menyebutkan jika sebernarnya Sunan Bonang wafat di Desa Bonang Lasem kemudian dimakamkan di komplek pesantren. Meski sudah dikubur, jasad Sunan Bonang kemudian dicuri santri asal Madura. Namun dalam perjalanan, kapal yang membawa jasad Sunan Bonang terdampar di Tuban, jasad gurunya itu direbut dan dimakamkan di Kota Tuban.
Memang cerita makam tentang Sunan Bonang simpang-siur itu semua karena ulah penjajah Belanda kala itu memang ingin melenyapkan bukti sejarah dari Indonesia, buku-buku dirampas pemerintah Kolonial bahkan hukuman diterapkan bagi yang menyimpan buku-buku sejarah. Itu karena Kota Lasem adalah basis perlawanan terhadap Belanda pada tahun 1700-an hingga 1800-an bahkan pelarian Cina dari Batavia mengungsi di Lasem dan bergabung dengang pejuang-pejuanglokan Kota Lasem karena alasan itulah dikemudian hari Kabupaten Lasem yang pada masa Majapahit sudah masuk tanah perdikan dibawah kekuasaan kerabat Hayamwuruk itu, dipindah ke Rembang.
Setelah merampas buku sejarah  sastrawan-sastrawan yang menjadi antek Kolonial membuat cerita rekaan, banyak sekali cerita dan hayalan yang lahir dari Lasem seperti cerita Ikan Pesut yang konon katanya penjelmaan dari sperma Sunan Bonang yang terjatuh disungai, saat Sunan Bonang melihat pakaian wanita cantik yang tersingkap, juga ada cerita Sunan Bonang yang memotong kemaluannya sendiri. Semua cerita itu adalah bohong bagaimana mungkin seorang Wali bertingkah seperti itu sementara seorang Wali hidup dan perbuatannya selalu mendapatkan bimbingan Allah SWT, cerita yang dimaksud ini bertujuan untuk menjelek-jelekkan Sunan Bonang agar orang Islam tidak memiliki tokoh panutan dan akhirnya tercerai-berai, selain itu juga ada cerita Sunan Bonang bermusuhan dengan Dampo Awang tokoh Cina yang kapalnya terjungkir oleh kesaktian Sunan Bonang konon kapal itu sekarang menjadi Gunung Bugel di utara Kota Lasem, sedang kan layarnya menjadi Watu Layar di Desa Timur Bonag cerita terebut bertujuan untuk mengadu domba orang Cina dan Pribumi yang kala itu bersatu melawan Kolonial Belanda agar terjedi peperangan didalam persatuan sesama mereka sendiri yaitu Cina dan Pribumi.
Cerita jasad Sunan Bonang yang dicuri santri Madura diperkirakan juga bagian dari politik Belanda untuk menyingkirkan ketokohan Sunan Bonang dari Lasem dengan cerita itu diharapkan orang-orang lasem khususnya orang Islam tidak lagi memiliki tokoh pemersatu yang bisa membahayakan pemerintah Belanda.
Semoga dengan tulisan ini terungkap kilas sejarah betapa Sunan Bonang memiliki pengaruh yang sangat  kuat sehingga Kolonial Belanda sangat gentar dan takut, berbagai cara serta upaya untuk menghilangkan pengaruh beliau tersebut agar langkah penjajahan Kolonialisme tidak ada yang menghalangi.

No comments:

Post a Comment