Thursday, May 23, 2013

Sejarah sunan Drajat

Sejarah: Kanjeng Sunan Drajat

Assalamuallaikum warrahmatullaahi wabarrakaatuhu
Alhamdulillah Segala puji & syukur kepada Allah swt. yang masih memberikan kesehatan jasmani & rohani kepada kita semua, & tidak lupa juga sholawat serta salam kami limpahkan kepada junjungan kita yaitu Nabi besar kita semua Muhammad Rasulallah saw. karna berkat beliau dunia yang dulunya gelap menjadi terang benderang, saya (otoy bin wanidi) ingin mencoba berbagi beberapa sejarah Islam yang ada di pulau jawa ini, & sebelumnya saya mohon maaf apabila ada kata kata atau tulisan yang salah, sebab saya hanyalah manusia biasa yang masih butuh banyak belajar, semoga ini bermanfaat bagi kita semua
Sejarah: Sunan Drajat
Nama asli sunan drajat adalah raden Qosim, beliau adalah putra sunan Ampel dengan dewi candrowati & merupakan adik dari raden makdum ibrahim atau sunan Bonang. raden Qosim yang sudah mewarisi ilmu dari ayahnya kemudian di perintah untuk berda’wah di sebelah barat Gresik yaitu daerah kosong dari ulama besar antara Tuban & Gresik.Raden Qosim mulai perjalanannya dengan naik perahu dari Gresik sesudah singgah di tempat sunan Giri, dalam perjalanan ke arah barat itu perahu beliau tiba” di hantam oleh ombak yang sangat besar sehingga menabrak karang & perahu itu hancur, hampir saja raden Qosim kehilangan jiwa, tapi bila Allah belum menentukan ajal seseorang bagaimanapun hebatnya kecelakaan pasti dia akan selamat, demikian pula halnya raden Qosim, secara kebetulan se’ekor ikan besar yaitu ikan talang datang kepadanya, dengan menunggang punggung ikan tersebut raden Qosim dapat selamat hingga ke tepi pantai. Raden Qosim sangat bersyukur kepada Allah karna dapat lolos dari musibah itu, & beliau juga berterima kasih kepada ikan talang yang dengan lantaranya dia selamat, untuk itu beliau telah berpesan kepada anak & keturunanya agar jangan sampai makan daging ikan talang, bila pesan ini di langgar akan mengakibatkan bencana, yaitu di timpa penyakit yang tidak ada obatnya lagi.
ikan talang itu membawa raden Qosim hingga ke tepi pantai yang termasuk wilayah desa jelag ( yang sekarang termasuk wilayah desa banjarwati) kecamatan paciran. di tempat itu raden Qosim di sambut masyarakat setempat dengan antusias,lebih” setelah mereka tau bahwa raden Qosim adalah putra sunan Ampel seorang wali besar & masih terhitung kerabat kraton majapahit.
Di desa jelag itu raden Qosim mendirikan pesantren, karna caranya menyiarkan agama islam yang unik maka banyaklah orang” yang datang brguru kepadanya, setelah mentap 1 tahun di desa jelag, raden Qosimmendapat ilham supaya menuju ke arah selatan, kira” berjarak 1km, di sana beliau mendirikan surau langgar untuk berdak’wah. 3 tahun kemudian secara mantap beliau mendapat petunjuk agar membangun tempat berdak’wah yang strategis yaitu di tempat ketinggian yang di sebut dalem duwur, di bukit yang di sebut dalem duwur itulah yang sekarang di bangun musium sunan Draja, adapun makam sunan Drajat terletak di sebelah barat musium tersebut.
Raden Qosim adalah pendukung aliran putih yang di pimpin oleh sunan Giri, artinya, dalam berdak’wah menyebarkan agama islam, beliau menganut jalan yang lurus, jalan yang tidak berliku-liku, Agama harus di amalkan dengan lurus & sesuai dengan ajaran nabi Muhamad saw. tidak boleh di campur baur dengan adat & kepercayaan lama. meskipun demikian beliau juga mempergunakan kesenian rakyat sebagai alat dak’wah. di dalam musium yang terletak di sebelah timur makamnya terdapat seperangkat bekas gamelan jawa, hal itu menunjukan betapa tinggi penghargaan sunan Drajat kepada kesenian jawa.
Dalam catatan sejarah wali songo, raden Qosim di sebut sebagai seorang wali yang hidupnya paling bersahaja, walau dalam urusan dunia beliau juga rajin mencari rezeki. hal itu di sebabkan sikap beliau yang dermawan, di kalangan rakyat jelata beliau bersifat lemah lembut & sering menolong orang yang menderita.
AJARAN SUNAN DRAJAT YANG TERKENAL.
Ajaran sunan Drajat bersumber dari (1) AL-Qur’an (2) sunnah (3) ijma’ (4) Qiyas (5) ajaran guru & pendidik seperti sunan Ampel atau orang tuanya (6) ajaran & pemikiran atau paham yang telah tersebar luas di masyarakat (7) tradisi di masyarakat setempat yang telah ada yang sesuai dengan ajaran islam (8) fatwa sunan Drajat sendiri. Di antara ajaran beliau yang paling terkenal adalah : menehono teken marang wong wuto, menehono mangan marang wong kang lue, menehono busono marang wong kang wudo, menehono ngiup marang won kang kudanan (artinya kurang lebih demekian) berilah tongkat kepada orang yang buta, berilah makan kepada orang yang kelaparan, berilah pakaian kepada orang yang telanjang, berilah tempat berteduh kepada orang yang kehujanan. adapun maksud & tujuanya adalah: berilah petunjuk kepadaorang yang bodoh (buta) sejahterahkanlah kehidupan rakyat yang miskin (kurang makan) ajarkanlah budi pekeri kepada orang yang tidaktau malu atau belum punya beradaban tinggi. & berilah perlindungan kepada orang” yang menderita atau di timpa bencana.
ajaran ini sangat supel, siapapun dapat mengamalkanya sesuai dengan tingkat kemampuan masing”, bahkan pemeluk agama lain pun tidak berkeberatan untuk mengamalkanya. Ilang, jenenge kawula, sirna datang ana keri, pan ilang wujudira, tegese wujude widi, ilang wujude iki, anenggih perlambangira, lir lintang karahinan, kesorodan sang hyang rawi, (artinya) hilang jatidiri mahluk, lenyap tiada tersisa, karena hilang wujud keberadaanya, itulah juga wujud tuhan, itulah yang ada ini, adapun persamaanya seperti bintang di waktu siang yang tersinari oleh matahari.
Di samping terkenal sebagai seorang wali yang berjiwa dermawan & sosial, beliau juga di kenal sebagai anggota wali songo yang turut serta mendukung dinasti demak & ikut pula mendirikan masjid demak. simbol kebesaran ummat islam pada waktu itu. di bidang kesenian, di samping terkenal sebagai ahli ukir, beliau juga yang pertama kali menciptakan gending pangkur, hingga sekarang gending tersebut masih di sukai rakyat jawa. sunan Drajat, demikian gelar raden Qosim, di berikan kepada beliau karna beliau bertempat tinggal di sebuah bukit yang tinggi, seakan melambangkan tingkat ilmunya yang tinggi, yaitu tingkat atau derajat para ulama muqarrabin, ulama yang dekat dengan Allah swt.
saudaraku semuanya apa bila ada kata” atau ucapan yang salah mohon di maafkan, karna saya hanyalah manusia biasa Yang masih butuh banyak belajar dari anda” semua, & semoga beberapa sejarah ini bermanfaat bagi kita semua Aamiin ya rabb

No comments:

Post a Comment